Nama : Fajar Prabowo
Npm : 13213158
Kelas : 4EA17
KECURANGAN DALAM BISNIS
Contoh Kasus
Asian Agri Menunggak
Pajak Rp 1,96 Triliun
Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan selesai menghitung nilai piutang pajak dan denda terhadap
14 anak usaha Asian Agri Group. Hasilnya, nilai piutang dan denda terhadap
kelompok usaha perkebunan itu bertambah Rp 130 miliar dari perhitungan awal Rp
1,829 triliun menjadi Rp 1,959 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany
menuturkan, Surat Ketetapan Pajak (SKP) kepada seluruh perusahaan Asian Agri
sudah diserahkan secara bertahap mulai pekan lalu. "SKP telah
kami serahkan kepada wajib pajak,” ujar dia di kompleks Parlemen, Senayan
kemarin.
Kewajiban itu belum termasuk denda
yang dijatuhkan Mahkamah Agung. Pada 18 Desember 2012 Mahkamah memvonis
mantan manajer pajak Asian Agri, Suwir Laut, dengan hukuman dua tahun penjara
karena terbukti menggelapkan pajak selama empat tahun berturut-turut dari 2002
hingga 2005 senilai Rp 1,259 triliun.
Asian Agri dengan 14 anak usahanya
juga diharuskan membayar denda Rp 2,5 triliun lebih atau senilai dua kali lipat
dari pajak yang digelapkan. Denda tersebut harus dibayar tunai dalam waktu satu
tahun. Kewenangan penagihan sanksi denda ada di tangan Kejaksaan Agung.
Terkait putusan Mahkamah tersebut, Kejaksaan Agung mengancam
akan menyita aset 14 anak usaha Asian Agri bila tak melunasi denda hingga
masa tenggat satu tahun. "Kami tunggu sesuai tenggat, apakah perusahaan
ini memiliki itikad baik untuk membayar denda," ujar juru bicara Kejaksaan
Agung, Setia Untung Arimuladi.
Analisis
Tentunya setiap orang berhak mendirikan usaha atau
membuat bisnisnya sendiri. Memang pada intinya korporasi tersebut dimaksudkan
untuk meraih keuntungan. Ada pengusaha yang berkomitmen untuk menerapkan good
gorvenance pada perusahaannya, namun tidak sedikit yang tidak memperdulikan hal
tersebut. Hanya selalu berorientasi pada
keuntungan dan keuntungan saja. Sebenarnya para pengusaha pun tahu dampak yang
ditimbulkan jika mereka tidak memperhatikan kebijakan yang baik, namun gemerlap
keuntungan yang besar dengan modal yang sekecil kecilnya pun lebih dipilih
beberapa para pengusaha. Sudah banyak contoh penyelewengan korporasi jika kita
berbicara mengenai etika bisnis seperti korupsi, penunggakan pajak secara
besar, dan ketidakpedulian perusahaan akan pencemaran lingkungan yang
dihasilkan perusahaan tersebut. Pebuangan limbah yang tidak benar contohnya,
dapat mengganggu kebersihan lingkungan yang berdampak terganggunya kesehatan
ekosistem disana. Berikut solusinya : Untuk mengatasi kejahatan bisnis/ ekonomi
yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah
melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi,
dalam skala global, sebaliknya semua negara memperkuat komitmen politiknya
untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis. Dengan begitu,
kemakmuran dan kesejahteraan dapat terwujud. Selain itu perlu juga diperkuat
komitmen moralnya untuk tetap konsisten menjalankan sebuah misi penting, yaitu
mewujudkan
keadilan, kebenaran, kejujuran, penegakan hukum, penegakan etika dan peningkatan rasa berkompetisi secara fair, rasional dan berkemanusiaan.
keadilan, kebenaran, kejujuran, penegakan hukum, penegakan etika dan peningkatan rasa berkompetisi secara fair, rasional dan berkemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar